Search site


Contact

MonicaMath
twitter:@monica_dwiyani

E-mail: monicadwiyani@gmail.com

Makalah Biologi kelompok 7

28/11/2013 07:26

 

  1. PENGERTIAN EKOLOGI

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel (1834 - 1914).Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Ekosistem bisa dikatakan sebagai suatu kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hiduo yang saling mempengaruhi.

  1. Faktor yang mempengaruhi Ekosistem
    1. Faktor Fisik
  • Sinar matahari
  • Suhu rata-rata
  • Curah hujan dan angina
  • Lintang dan ketinggian
  • Sifat tanah dan api (untuk ekosistem darat)
  • Sifat air (untuk ekosistem air)
  • Jumlah bahan padat
    1. Faktor Kimia
  • Tingkat air dan udara dalam tanah
  • Tingkat nutrisi dalam air yang dilarutkan ke tanah (untuk terrestrial) dan air.
  • Tingkat zat beracun atau buatan dilarutkan dalam tanah dan air.
  • Salinitas air untuk ekosistem perairan
  • Kadar ekosistem terlarut dalam sistem ekosistem perairan
    1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

 

  1. Individu, makhluk hidup tunggal yang tidak bisa dipisah-pisahkan (contohnya, seekor gajah, seekor anjing, dll)
  2. Populasi, kumpulan individu sejenis yang dapat berkembang biak serta berada dalam tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama.
  3. Komunitas, kumpulan beberapa macam populasi yang hidup dan menempati daerah yang sama.
  4. Ekosistem, kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik diantara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang ada didalamnya
  5. Bioma, berbagai ekosistem yang terdapat di wilayah geografis yang sama dengan iklim dan kondisi lingkungan yang sama.
  6. Biosfer, semua bioma yang ada dibumi yang membentuk tingkatan tertinggi dalam jenjang kehidupan.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah yang terbentuk secara alamiah tanpa campuran tangan manusia contohnya rawa, sungai dan laut.Sedangkan ekosistem buatan adalah yang sengaja dibuat manusia contohnya sawah, kebun, kolam, akuarium, dll.

 

  1. Komponen Ekosistem
  1. Komponen Biotik

Mencakup beberapa hal yang dapat dikelompokan berdasar fungsinya, maka akan dibagi menjadi dua kompone dasar yaitu :

  • Autotrof : istilah yang menunjuk pada makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri.
  • Heterotroph : organisme konsumen yang tidak bisa membentuk makanan sendiri sehingga mengambil kebutuhan tersebut diluar dirinya.

Sementara dilihat dari susuna trofiknya, komponen biotik ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

  • Produsen, yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri (autotroph) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organismen yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri (heterotroph) yaitu konsumen.
  • Konsumen, berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri tetapi memanfaatkan zat makanan yang dibuat organisme lain. Organisme yang langsung mengambil zat makanan dari organisme penghasil makanan sendiri adalah disebut herbivora yang disebut juga sebagai konsumen tingkat pertama. Sedang karnivora adalah konsumen tingkat dua yang mendapat makanan dengan memangsa herbivora. Karnivora yang memangsa karnivora tingkat dua adalah konsumen tingkat tiga dan begitu seterusnya. Proses makan memakan ini akan membentuk sebuah rantai makanan, makin banyak rantai makanan yang terbentuk akhirnya akan membentuk jaring-jaring makanan (lebih jelas akan dibahas di hubungan antar komponen ekosistem)
  • Dekomposer atau pengurai, adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati atau hasil pencernaan. Dengan adanya pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah lalu menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan(produsen). Aktivitas pengurai  ini juga akan menghasilkan gas karbondioksida yang dipakai dalam proses fotosintesis.

 

  1. Komponen Abiotik

Semua bagian tidak hidup dari ekosistem.Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan.

  • Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
  • Cahaya Matahari, mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
  • Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
  • Garis lintang, Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
  • Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
  • Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. . Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
    1. Hubungan antara Komponen Ekosistem

Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya.Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang.

  1. Hubungan antara komponen biotik dan abiotik

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur.Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya gravitasi, matahari, tekanan udara.Saling ketergantungan komponen ekosistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Produsen tergantung pada lingkungan, konsumen tergantung pada produsen, pengurai tergantung pada produsen dan konsumen, sedangkan lingkungan tergantung pengurai.

Berikut ini adalah beberapa komponen abiotik yang keberadaannya dipengaruhi oleh komponen biotik :

  • Siklus CO2 dan O2

Aliran karbon berjalan beriringan secara paralel dengan aliran energi.Sumber pokok karbondioksida (CO2) ada di atmosfer. Selain itu, juga tersedia dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak). CO2 disatukan ke dalam sistem biotik melalui fotosintesis.Siklus ini secara esensial ialah siklus CO2.oksigen (O2) digunakan selama pembakaran dan pemecahan energi, bersamaan dengan dihasilkannya karbondioksida.

 

  • Siklus Air

 

Nitrogen merupakan salah satu unsur untuk menyusun protein. Konsumen mendapatkan unsur nitrogen memakan bagian tumbuhan yang mengandung protein atau dapat pula dari hewan. Sumber nitrogen terbesar adalah udara. Udara mengandung 80% nitrogen. Nitrogen terlepas ke udara oleh kegiatan bakteri denitrifying. Nitrogen masuk ke daur oleh kegiatan bakteri pengikat nitrogen atau algae dan melalui peristiwa elektrifikasi (halilintar).

 

  • Siklus Nitrogen

Siklus air ialah pergerakan air melalui sistem biotik dan abiotik. Di atmosfer air tersedia dalam bentuk uap air yang berasal dari proses evaporasi (penguapan). Kelembapan udara menyebabkan suhu menjadi lebih dingin. Uap air terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh sebagai air hujan atau salju. Sebagian dari air menjadi air tanah dalam, membentuk aliran air membawa air ke lautan, ada yang diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk proses metabolisme dan mengembalikannya ke udara melalui transpirasi.

 

 

 

 

  • Siklus Fosfat

Sumber fosfat yang terbesar adalah batuan fosfat dan endapan geologis yang terkikis/erosi, sehingga masuk ke ekosistem (daur fosfat). Peranan burung laut dan ikan sangat penting dalam mengangkat fosfat yang menuju laut/ sedimen dalam (±60.000 ton fosfor per tahun). Penambangan fosfat±1-2 juta ton per tahun dan kebanyakan tercuci dan hilang. Pengembalian fosfor ke daratan tidak dapat mengimbangi hilangnya fosfor ke laut dalam.

  • Siklus Sulfur

Siklus sulfur menghubungkan udara, air, dan tanah. Oksida belerang (SO2) dilepaskan ke udara pada pembakaran bahan bakar fosil, merupakan komponen pencemaran udara dari industri. Oksidasi-Reduksi merupakan kunci pertukaran antara kantong SO4 dan sulfida besi. Peranan kunci oleh mikroorganisme yang melakukan reaksi reduksi-oksidasi merupakan “penyembuhan/pemulihan” secara mikroba. SO2, NO, dan NO2 merupakan komponen pencemar. SO2 merusak proses fotosintesis, NO mengganggu respirasi.

  1. Hubungan antara komponen biotik dan komponen biotik

Di antara produsen, konsumen dan pengurai ada saling ketergantungan.Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya.Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnyauntuk saling mendukung dalam kehidupan baik secara langsung maupun taklangsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumendan pengurai terjadi melalui peristiwa makan dan memakan seperti dibawahini:

  • Rantai Makanan

Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. Lihat gambar dibawah:

  • Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan adalah kombinasi beberapa rantai makanan.Perpindahan energi terjadi antara organisme tertentu, sesuai dengan tempat hidupnya.Konsumen dengan beberapa macam makanan, memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan konsumen yang sumber makanannya terbatas. Bila terjadi sesuatu yang memusnahkan salah satu jenis persediaan makanan, konsumen dapat memilih makanan lain dari rantai makanannya dalam jaring makanan. Jaring makanan seperti contoh gambar dibawah ini:

 

  • Piramida Makanan

Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya.Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan.

Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa produsen mempunyai jumlah paling besar dan konsumen tingkat II jumlah lebih sedikit dan jumlah paling sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir.Sehingga piramida energy merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

 

  • Arus Energi

Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai.Sedangkan mineral membentuk siklus.Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.

  • Siklus Energi

Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh lihat siklus air di bawah ini. 

 

 

Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubungan timbal balik di antara komponen-komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora dibawah ini:

 

Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu, tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak terkendalikan maka akan membahayakan organisme lainnya.

 

 

 

  1. Pola Interaksi dalam Ekosistem

Terdapat pola interaksi yang dibangun oleh komponen-komponen yang ada di ekosistem. Komponen tersebut, baik itu abiotik dan biotik, saling terkait satu sama lainnya. Masing-masing komponen tak bisa berdiri secara sendiri-sendiri sehingga pada akhirnya membentuk sebuah kesatuan harmoni. Interaksi dalam ekosistem ini pada akhirnya akan melibatkan beberapa pola yakni interaksi antar-individu atau antar-organisme, interaksi antar-populasi serta interaksi antar-komunitas. Interaksi yang seimbang dan selaras akan berujung pada keseimbangan ekosistem yang menghasilkan harmoni.

  1. Interaksi Antar-organisme atau Antar-individu
    Memahami interaksi dalam ekosistem harus dimulai dari pengamatan terhadap interaksi antara individu yang satu dengan individu lainnya atau organisme yang satu dengan organisme lainnya. Interaksi ini adalah suatu hal yang mutlak sebab suatu individu tak akan pernah lepas dari individu lainnya. Interaksi antar-individu tersebut bisa dengan mudah dijumpai di dalam sebuah populasi atau suatu komunitas. Untuk memudahkan pemahaman, maka interaksi antar-individu tersebut dibagi ke dalam beberapa dua kelompok yakni:
  • Simbiosis

Simbiosis ini diartikan sebagai suatu pola hubungan bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda jenis. Simbiosis ini kemudian dibagi lagi ke dalam 3 kelompok, antara lain:

  • Simbiosis mutualisme, hubungan ini adalah jenis hubungan dimana dua makhluk hidup yang berbeda tersebut saling diuntungkan. Contoh simbiosis mutualisme adalah hubungan di antara jamur dan ganggang, hubungan bunga dan lebah, burung jalak dan juga badak dan masih banyak lagi lainnya. Hubungan antara bunga dan lebah misalnya, keduanya mendapatkan keuntungan dimana lebah mendapatkan madu bunga sekaligus membantu bunga dalam melakukan penyerbukan.
  • Simbiosis Paratisme, hubungan ini melibatkan dua mahluk hidup berbeda jenis dimana tercipta hubungan yang menguntungkan dan merugikan. Mahluk hidup yang dirugikan disebut inang dan yang mendapat keuntungan disebut dengan parasit. Contoh hubungan ini adalah kutu di kepala manusia, jamur di kulit, cacing pita di lambung dan masih banyak lagi lainnya.
  • Simbiosis Komensialisme, Hubungan yang satu ini melibatkan dua mahluk hidup yang berbeda dimana yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup, ikan hiu dengan ikan remora dan masih banyak lagi lainnya. Bunga anggrek bisa menempel dan “numpang hidup” di pohon mangga misalnya, namun si anggrek mampu membuat makanannya sendiri sehingga ia sama sekali tidak merugikan pohon mangga. Sementara itu pola hubungan ikan hiu dan remora juga terbilang unik sebab remora akan mendapatkan sisa makanan yang dikonsumsi oleh hiu dan hal tersebut sama sekali tidak merugikan si hiu.
  • Antibiosis

Antibiosis ini merupakan pola hubungan di antara makhluk hidup dimana salah satu individu mengeluarkan suatu zat yang bisa membahayakan individu lainnya.Contohnya jamur yang mengeluarkan racun yang menghambat atau bahkan mematikan makhluk hidup lainnya.

  • Predatorisme

Adalah suatu hubungan dimana makhluk hidup memangsa makhluk hidup lain. Contohnya kucing memangsa tikus atau elang memangsa ular, dll.

 

  1. Interaksi antar populasi

Pola interaksi ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

  • Aleopati, yakni hubungan antara populasi dimana populasi yang satu menghasilkan zat yang bisa menghalangi pertumbuhan populasi lain. Contoh, pohon walnut yang jarak ditumbuhi tanaman lain disekitarnya sebab ia menghasilkan gas yang bersifat racun. Pola hubungan ini disebut juga anabiosa.
  • Kompetisi, pola hubungan diantara populasi dimana keduanya memiliki kepentingan yang sama sehingga berujung ada hubungan kompetisi untuk mendapatkan hal yang dituju tersebut. Contohnya domba, zebra, sapi yang hidup dalam ekosistem yang sama saling bersaing untuk mendapatkan rumput sebagai makanan.
    1. Interaksi antar komunitas

Secara sederhana komunitas diartikan sebagai kumpulan populasi yang berbeda disuatu tempat sama dan saling menjalin interaksi. Interaksi dalam ekosistem melibatkan komunitas karena tidak hanya beragam organisme tetapi juga melibatkan aliran makanan dan aliran energy.Interaksi antar komunitas ini bisa dilihat dengan jelas pada daur ulang karbon yang melibatkan dua jenis ekosistem yang berbeda misalnya ekosistem laut dan ekosistem darat.

 

  1. Tipe Ekosistem
  1. Akuatik, ekosistem perairan yang dibagi menjadi :
  • Air tawar
  • Liotik (berarus) contohnya sungai, ciri-ciri : terdapat sinar matahari, banyak bebatuan, salinitas rendah, makhluk hidup bervariasi, vegetasinya baik.
  • Lentik (tenang dan tidak berarus) contohnya danau, ciri-ciri: terdapat sinar matahari, banyak tanaman tinggi, berada ditengah daratan.

 

 

 

 

 

  • Air laut

  • Pantai pasir : terdapat formasi vegetasi yaitu: pes caprae contohnya spinifex dan pandan.
  • Pantai batu : terdapat padang lamun yaitu tumbuhan dari kelompok Alismatales yang merupakan sumber makanan duyung.
  • Terumbu karang : hanya dapat tumbuh di iklim tropis-subtropis, memerlukan daerah perairan yang alami.
  • Laut dangkal : sinar matahari masih cukup banyak, makhluk hiudp didalamnya bervariasi
  • Laut dalam : sinar matahari sedikit, makhluk hidup didalamnya biasa memiliki tubuh yang berpendar atau memiliki alat penerangan diatas kepala.
  • Estuarine atau disebut juga ekosistem air payau

Ciri-cirinya adalah terdapat hutan mangrove, tempat ikan bertelur, terdapat banyak crustaceae.

  1. Terrestrial, ekosistem darat yang dibagi menjadi :
  • Hutan hujan tropis

Ciri-cirinya : lembab, banyak jamur, curah hujan tinggi, tanah subur, banyak tumbuhan tinggi, makhluk hidup didalamnya heterogen.

  • Hutan musim

Curah hujan tinggi namun lebih rendah dari hutan hujan tropis.Contohnya hutan pinus dan hutan jati.

  • Savanna

Terdapat semak-semak atau disebut juga padang rumpu

 

  • Stepa

Padang rumput yang luas yang tidak terdapat semak-semak

  • Gurun

Curah hujan rendah, perbedaan suhu siang dan malam hari sangat ekstrim, tumbuhan yang hidup berduri, berakar, berbatang besar

  • Taiga

Hutan musim bagi Negara bermusim 4, ciri: beriklim dingin, makhluk hidup bersifat homogen

  • Tundra

Ekosistem bersalju, contohnya pinus, semakin tinggi batang, semakin dingin. Dibagi menjadi dua : artik yang bersalju karena mendekati kutub, dan alphin yang bersalju karene ketinggian tempat

 

 

 

  1. Buatan,ekosistem ini tergantung pada orang yang membuatnya. Contohnya : sawah, taman kota, hutan kota, kolam ikan, dll.

 

  1. Perubahan Ekosistem
    1. Ekosistem dapat berubah-ubah sesuai dengan berjalannya waktu. Perubahan ini melibatkan perubahan komunitas dan lingkungan abiotic. Jika lingkungan abiotic berubah, maka akan membawa perubahan seluruh komunitas atau organisme yang hidup didalamnya. Jika perubahan besifat menetap,maka ekosistem akan menuju pada keseimbangan dengan sendirinya dna akan terbentuk ekosistem baru. misalnya  jika satu jenis tumbuhan berkurang, masih tersedia jenis tumbuhan lain sebagai produsen atau sumber makanan bagi konsumen (herbivora). Demikian pula jika hewan herbivora berkurang masih ada jenis lain yang dapat dimakan hewan karnivora. Sebaliknya jika terjadi ketidakstaibilan dalam perubahan ekosistem ini maka keseimbangan ekosistem itu sendiri akan terganggu karena terputusnya jalur rantai makanan.

Kemampuan lingkungan untuk memperbaiki kembali kompone yang berkurang dikenal dengan istilah kelentingan lingkungan.Kondisi lingkungan yang dapat memberikan kehidupan bagi organisme yang menempatinya disebut daya dukung lingkungan. Pada ekosistem yang seimbang semua populasi secara alamiah dibatasi oleh populasi organisme lain, sehingga ada populsi yang tumbuh tanpa batas dna mendominasi yang lain. Pada kondisi seimbang, ekosistem kaya akan variasi komponen biotik dan abiotik yang memugkinkan perpindahan energy dan daur zat berlangsung lancar.

 

  1. Faktor penyebab gangguan keseimbangan Lingkungan
  • Faktor Alam

Banyak factor alam yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem, misalnya perubahan iklim, kekeringan panjang, bencana alam (banjir, gempa, longsor dan letusan gunung api). Perubahan ekosistem karena factor alam tidak terjadi setiap saat. Oleh karena itu secara bertahap ekosistem akan pulih dengan sendirinya.

  • Faktor Manusia

Manusia dilengkapi dengan kecerdasan pikir untuk mengolah lingkungan dan juga memiliki kemampuan memanipulasi lingkungan sehingga dapat memaksimalkan sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Akibat kebutuhan yang harus dipenuhi perambahn hutan menjadi tak terhindarkan, penggunaan bahan beracun agar persediaan bahan pangan tidak diserobot oleh pesaing ‘yang dalam hal ini adalah hama’ menjadi pilihan.Bukan hanya itu tetapi ada pula aktivitas lainnya yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penggunaan pestisida berlebihan, limbah industri, pencemaran sampah dll.  Jika hal ini tidak ditangani dengan serius maka akan muncul masalah lingkungan baik secara lokal maupun global.

 

  1. Upaya Pelestarian Ekosistem

Melestarikan ekosisterm merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Usaha pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

  • Menjamin pemerataan dan keadilan;
  • Menghargai keanekaragaman hayati;
  • Menggunakan pendekatan integratif;
  • Menggunakan pandangan jangka panjang;

 

  1. Upaya pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian ekosistem. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

  • Mengeluarkan UU No. 4 Thn 1982, tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
  • Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Thn 1960 tentang Tata Guna Tanah
  • Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 Thn 1986 Tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
  • Thn 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendali Lingkungan dengan tujuan pokoknya :
  • Menanggulangi kasus pencemaran
  • Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3)
  • Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL )
  • Merancangkan gerakan menanam sejuta pohon

 

  1. Upaya Masyarakat
  • Pelestarian Tanah

Terjadinya longsor dan banjir menunjukan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah.Banjir telah menyebakan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali.

  • Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan karena setiap organisme bernafas memerlukan udara. Udara yang kotor karena debu atau asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan kelangsungan hidup organisme. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dna sehat adalah :

  • Penanaman pohon
  • Mengurangi emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran baik pembakaran hutan maupun cerobong asap dan asap-asap pabrik
  • Menghindari pemakaian gas kimia secara berlebihan
  • Pelestarian Hutan

Eksploitasi hutan secara terus menerus terjadi tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, padahal hutan adalah penopang kelestarian hidup dibumi karena didalamnya terdapat pangan maupun barang produksi, sebagai penghasil oksigen, dll. Upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Reboisasi
  • Melarang penebang hutan secara sewenang-wenang
  • Menerapkan sistem tebang pilih
  • Menerapkan sistem tebang tanam
  • Menerapkan sanksi berat untuk yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
  • Pelestarian Laut dan Pantai

Laut merupakan sumber daya alam potensial.Kerusakan biota laut kebanyakn disebabkan oleh ulah manusia.Pengambilan pasir pantai, karang, pengrusakan hutan bakau adalah beberapa kegiatan yang mengancam kelangsungan hidup organisme laut dan pantai.Terjadinya abrasi disebabkan telah hilangnya hutan bakau disekitar pantai. Upaya pelestarian adalah :

  • Melakukan reklamasi pantai dengan menanam tanaman bakau di area pantai
  • Melarang pengambilan batu karang baik dipantai maupun didasar laut.
  • Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia untuk mencari ikan
  • Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan

 

 

  • Pelestarian Flora dan Fauna

Kehidupan dibumi adalah sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan dan alam sekitar. Terputusnya salah stau rantai makanan akan menyebabkan gangguan dalam kehidupan organisme. Melestarikan Flora dan fauna merupakan hal mutlak  yang harus diperhatikan. Upaya pelestarian adalah:

  • Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa
  • Melarang perburuan liar

 

KESIMPULAN


 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. https://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-berbagai-komponen-ekosistem.html
  2. https://simpangmahar.blogspot.com/2010/08/komponen-ekosistem.html
  3. https://mediaekosistem.blogspot.com/2012/01/hubungan-antar-komponen-ekosistem.html
  4. https://mediaekosistem.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-komponen-biotik-dengan.html
  5. https://jajangroni.blogspot.com/2012/03/hubungan-komponen-biotik-dan-abiotik.html
  6. https://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-interaksi-dalam-ekosistem.html
  7. https://ahnaf-home.blogspot.com/2013/01/makalah-ekosistem.html
  8. https://www.slideshare.net/riaastariyan/ekosistem-bag-2-22870942