Search site


Contact

MonicaMath
twitter:@monica_dwiyani

E-mail: monicadwiyani@gmail.com

Hubungan Matematika dengan Kehidupan Manusia

28/11/2013 08:00

 

Peran Matematika dalam Kehidupan

 

 

 

 

Disiplin ilmu Matematika memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa mengabaikan perlunya disiplin ilmu lain, Matematika berperan nyaris dalam setiap moment kehidupan kita.

Matematika bukan melulu tentang tambah, kurang, kali, bagi, serta rumus-rumus yang konon katanya memusingkan sebagian besar pelajar di Indonesia. Menurut saya peranan terpenting matematika bagi semua orang bukan terletak pada akurasi hitung-hitungan serta penggunaan rumus –rumusnya, melainkan terletak pada manfaat ‘logika matematika’nya sebagai salah satu bekal mendasar dalam menghadapi berbagai fenomena kehidupan yang sangat kompleks ini.

Dengan dasar pemahaman Matematika yang cukup, dalam artian memiliki logika berfikir yang baik, seseorang bisa menyikapi berbagai fenomena dan permasalahan yang mereka hadapi dengan lebih baik. Bagaimana kita merespon sebuah permasalahan yang ditemui setiap hari dengan cepat dan baik, mengambil keputusan secara logis, serta penentuan prioritas dari berbagai pilihan yang ada hampir semuanya melibatkan kemampuan analisa dan logika matematika. Salah dalam mengambil keputusan, lebih mengutamakan perasaan daripada logika (dalam porsi tertentu), atau salah dalam menentukan prioritas dapat mengakibatkan hasil yang benar-benar berbeda dari yang kita harapkan.

Bebagai kasus penipuan (korban penipuan) dalam banyak kasus diakibatkan oleh ketidakmampuan si korban untuk menganalisa iming-iming ‘wah’ sang penipu secara logis. Sikap konsumtif berlebihan karena tergiur oleh iming-iming hadiah atau ‘kemudahan-kemudahan’ yang ditawarkan semacam pembelian kredit cicilan ringan yang pada akhirnya membuat si korban menjadi besar pasak daripada tiang dan terlilit hutang juga salah satu bentuk kurangnya kemampuan menganalisa sebuah penawaran menggiurkan dengan baik. Tak jarang juga ditemui orang yang telah menjadi korban perasaan gengsinya, sehingga menerapkan pola hidup diatas kemampuan sendiri, karena perasaan/gengsi telah mengalahkan akal sehatnya. Contoh ini hanyalah sebagian kecil kasus yang sering kita temui dalam kehidupan. Jika mau dirunut satu persatu, hampir setiap momen hidup sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai keadaan yang membutuhkan analisa dan logika untuk menyikapinya dengan baik.

Sangat penting bagi kita membekali diri anak-anak kita dengan dasar-dasar pemahaman Matematika sejak dini. Tidak perlu kita memaksakan anak-anak kita menghafal perkalian, menghafal rumus-rumus panjang, serta hal-hal ‘rumit’ lainnya tentang matematika, yang terpenting mereka memiliki dasar untuk dapat bertindak secara logis serta analisa yang baik.

Tak diragukan lagi, Matematika memang berperan vital dalam kehidupan kita, namun tentu saja tidak semua hal perlu ‘dimatematikakan’. Salah satu contoh kekonyolan dalam penerapan ilmu Matematika saya ketahui dari keluhan seseorang yang sering menolong keluarga saya sehari-hari. Beliau mengeluhkan tentang hitungan matematika pada pemberian ‘amplop’ ketika pergi kekondangan (undangan pesta pernikahan, khitan dll).

‘Rumus’ yang berlaku dimasyarakat tempat beliau tinggal adalah nilai amplop yang akan diberikan harus besar dari atau sama dengan nilai amplop yang pernah diterima. Jadi jika Anda pernah menerima senilai Rp. 100.000,- pada acara Anda, jangan coba-coba membalas dengan nilai yang lebih kecil, katakalah Rp. 50.000,- karena kotak angpau ajaib itu nanti akan ‘bersuara nyaring’ hingga seluruh penghuni kampung mengetahuinya, ampun….. Celakanya lagi, jika ada undangan hajatan dari keluarga mampu (kaya), hal itu akan menjadi momok tersendiri bagi sebagian besar penduduk yang kurang beruntung dari sisi finansial karena sangat kesulitan untuk menyeimbangkan ‘rumus matematika’ tersebut.

Entahlah, apakah hal semacam ini hanya terjadi dilingkungan si ibu itu saja atau juga terjadi dilingkungan kami, lingkungan Anda, atau bahkan berlaku umum se Indonesia (ampun deh kalau iya). Tentu saja hal ini sangat aneh dan tidak patut diterapkan dalam kehidupan kita.